Latest Post
17.50
Menteri Malaysia Menghina BJ Habibie di Media
Posted by: Arqa Ginting | Hismulo
Selasa, 11 Desember 2012
VIVAnews - Mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainudin
Maidin, dengan terang-terangan menghina mantan Presiden Indonesia BJ Habibie dalam sebuah artikel di laman Utusan Malaysia. Dalam artikel
tersebut, Maidin menyebut bahwa Habibie adalah pengkhianat bangsa
Indonesia dan memanggilnya dengan sebutan "dog of imperialism".
Dalam artikel Senin, 10 Desember 2012, itu, Maidin dengan lancangnya mengatakan Bacharuddin Jusuf Habibie adalah presiden Indonesia tersingkat yang tersingkir karena mengkhianati negaranya. Komentarnya ini disampaikan menyusul kehadiran Habibie di jiran atas undangan Anwar Ibrahim, ketua umum Partai Keadilan Rakyat, untuk ceramah di Universiti Selangor (Unisel).
"Beliau (Habibie) disingkirkan setelah menjadi presiden Indonesia hanya 1 tahun 5 bulan karena menuruti desakan Barat untuk menggelar referendum rakyat Timor Timur yang menyebabkan wilayah ini keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 30 Agustus 1999," tulis Maidin dalam tajuk rencana berjudul "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim"itu.
"Beliau juga telah menyebabkan
terjadinya perpecahan rakyat Indonesia ke dalam 48 partai politik yang
mengakibatkan keadaan politik negara itu porak-poranda hingga sekarang,"
lanjutnya lagi.
Maidin lalu menertawakan Anwar Ibrahim yang saat itu menjadi Wakil Perdana Menteri memuji Habibie yang disebutnya dapat mengatasi permasalahan Tenaga Kerja Indonesia. Anwar kala itu, kata Maidin, mengatakan bahwa seandainya kekuasaan diberikan kepada keduanya (Anwar-Habibie) masalah itu akan bisa diselesaikan.
Maidin menambahkan, baik Habibie dan Anwar memiliki persamaan, yaitu sama-sama musuh dalam selimut bagi pemimpin saat itu, yaitu Suharto dan Mahathir Mohamad. Maidin menghujat Anwar yang telah mengundan Habibie ke Malaysia.
"Apakah tujuan Anwar menjemput pengkhianat bangsa Indonesia ini ke Malaysia. Dia tidak memedulikan perasaan rakyat Indonesia, karena mungkin mereka sama-sama ingin menunjukkan kebesaran dan keagungan mereka di masa lalu, untuk melindungi dosa besar mereka," ujar Maidin.
Maidin juga terdengar sangat geram dengan ulah Habibie yang menurutnya tidak menghormati pemimpin Malaysia. Saat itu, kenangnya, Habibie membuat PM Malaysia Mahathir Mohamad menunggu kedatangannya selama lebih dari dua jam dari Jakarta ke Kuala Lumpur untuk mendengarkan pidatonya. Padahal, saat itu Habibie belum menjadi presiden.
"Saya tidak tahu bagaimana tersiksanya para hadirin di Unisel mendengar ucapan manusia yang egonya amat tinggi. Apalagi dia (Habibie) mendapat kesempatan menyampaikan pidato di hadapan orang yang dianggapnya bodoh setelah sekian lama tidak didengarkan dan dihormati lagi oleh rakyat Indonesia,"
"Pada hakikatnya mereka berdua (Anwar-Habibie) tidak lebih dari The Dog of Imperialism," tutup Maidin. (umi)
Zainudin Maidin |
Dalam artikel Senin, 10 Desember 2012, itu, Maidin dengan lancangnya mengatakan Bacharuddin Jusuf Habibie adalah presiden Indonesia tersingkat yang tersingkir karena mengkhianati negaranya. Komentarnya ini disampaikan menyusul kehadiran Habibie di jiran atas undangan Anwar Ibrahim, ketua umum Partai Keadilan Rakyat, untuk ceramah di Universiti Selangor (Unisel).
"Beliau (Habibie) disingkirkan setelah menjadi presiden Indonesia hanya 1 tahun 5 bulan karena menuruti desakan Barat untuk menggelar referendum rakyat Timor Timur yang menyebabkan wilayah ini keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 30 Agustus 1999," tulis Maidin dalam tajuk rencana berjudul "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim"itu.
BJ Habibie |
Maidin lalu menertawakan Anwar Ibrahim yang saat itu menjadi Wakil Perdana Menteri memuji Habibie yang disebutnya dapat mengatasi permasalahan Tenaga Kerja Indonesia. Anwar kala itu, kata Maidin, mengatakan bahwa seandainya kekuasaan diberikan kepada keduanya (Anwar-Habibie) masalah itu akan bisa diselesaikan.
Maidin menambahkan, baik Habibie dan Anwar memiliki persamaan, yaitu sama-sama musuh dalam selimut bagi pemimpin saat itu, yaitu Suharto dan Mahathir Mohamad. Maidin menghujat Anwar yang telah mengundan Habibie ke Malaysia.
"Apakah tujuan Anwar menjemput pengkhianat bangsa Indonesia ini ke Malaysia. Dia tidak memedulikan perasaan rakyat Indonesia, karena mungkin mereka sama-sama ingin menunjukkan kebesaran dan keagungan mereka di masa lalu, untuk melindungi dosa besar mereka," ujar Maidin.
Maidin juga terdengar sangat geram dengan ulah Habibie yang menurutnya tidak menghormati pemimpin Malaysia. Saat itu, kenangnya, Habibie membuat PM Malaysia Mahathir Mohamad menunggu kedatangannya selama lebih dari dua jam dari Jakarta ke Kuala Lumpur untuk mendengarkan pidatonya. Padahal, saat itu Habibie belum menjadi presiden.
"Saya tidak tahu bagaimana tersiksanya para hadirin di Unisel mendengar ucapan manusia yang egonya amat tinggi. Apalagi dia (Habibie) mendapat kesempatan menyampaikan pidato di hadapan orang yang dianggapnya bodoh setelah sekian lama tidak didengarkan dan dihormati lagi oleh rakyat Indonesia,"
"Pada hakikatnya mereka berdua (Anwar-Habibie) tidak lebih dari The Dog of Imperialism," tutup Maidin. (umi)
17.36
BJ Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang sebih sering di kenal dengan sebutan BJ Habibie (lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 76 tahun) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.
B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962, dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Sebelumnya ia pernah berilmu di SMAK Dago. Ia belajar teknik mesin di Institut Teknologi Bandung tahun 1954. Pada 1955-1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingineur pada 1960 dan gelar doktor ingineur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.
Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto.
Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah UU Otonomi daerah. Melalui penerapan UU Otonomi daerah inilah gejolak disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tanpa adanya UU otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.
Pengangkatan B.J. Habibie sebagai Presiden menimbulkan berbagai macam kontroversi bagi masyarakat Indonesia. Pihak yang pro menganggap pengangkatan Habibie sudah konstitusional. Hal itu sesuai dengan ketentuan pasal 8 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa "bila Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya". Sedangkan pihak yang kontra menganggap bahwa pengangkatan B.J. Habibie dianggap tidak konstitusional. Hal ini bertentangan dengan ketentuan pasal 9 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa "sebelum presiden memangku jabatan maka presiden harus mengucapkan sumpah atau janji di depan MPR atau DPR".
Langkah-langkah yang dilakukan BJ Habibie di bidang politik adalah:
Kasus inilah yang mendorong pihak oposisi yang tidak puas dengan latar belakang Habibie semakin giat menjatuhkan Habibie. Upaya ini akhirnya berhasil dilakukan pada Sidang Umum 1999, ia memutuskan tidak mencalonkan diri lagi setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.
Pandangan terhadap pemerintahan Habibie pada era awal reformasi cenderung bersifat negatif, tapi sejalan dengan perkembangan waktu banyak yang menilai positif pemerintahan Habibie. Salah pandangan positif itu dikemukan oleh L. Misbah Hidayat Dalam bukunya Reformasi Administrasi: Kajian Komparatif Pemerintahan Tiga Presiden.
Setelah ia turun dari jabatannya sebagai presiden, ia lebih banyak tinggal di Jerman daripada di Indonesia. Tetapi ketika era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, ia kembali aktif sebagai penasehat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya Habibie Center.
|
- Keluarga dan pendidikan
B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962, dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Sebelumnya ia pernah berilmu di SMAK Dago. Ia belajar teknik mesin di Institut Teknologi Bandung tahun 1954. Pada 1955-1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingineur pada 1960 dan gelar doktor ingineur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.
- Pekerjaan dan karier
Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto.
Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
- Masa Kepresidenan
Habibie mewarisi kondisi kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto akibat salah urus pada masa orde baru,
sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir
seluruh wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden
Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya
adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional
dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia
juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada
kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.
Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah UU Otonomi daerah. Melalui penerapan UU Otonomi daerah inilah gejolak disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tanpa adanya UU otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami nasib sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.
Pengangkatan B.J. Habibie sebagai Presiden menimbulkan berbagai macam kontroversi bagi masyarakat Indonesia. Pihak yang pro menganggap pengangkatan Habibie sudah konstitusional. Hal itu sesuai dengan ketentuan pasal 8 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa "bila Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya". Sedangkan pihak yang kontra menganggap bahwa pengangkatan B.J. Habibie dianggap tidak konstitusional. Hal ini bertentangan dengan ketentuan pasal 9 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa "sebelum presiden memangku jabatan maka presiden harus mengucapkan sumpah atau janji di depan MPR atau DPR".
Langkah-langkah yang dilakukan BJ Habibie di bidang politik adalah:
- Memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya sehingga banyak bermunculan partai-partai politik baru yakni sebanyak 48 partai politik
- Membebaskan narapidana politik (napol) seperti Sri Bintang Pamungkas (mantan anggota DPR yang masuk penjara karena mengkritik Presiden Soeharto) dan Muchtar Pakpahan (pemimpin buruh yang dijatuhi hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan tahun 1994)
- Mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independen
- Membentuk tiga undang-undang yang demokratis yaitu :
- UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik
- UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilu
- UU No. 4 tahun 1999 tentang Susunan Kedudukan DPR/MPR
- Menetapkan 12 Ketetapan MPR dan ada 4 ketetapan yang mencerminkan jawaban dari tuntutan reformasi yaitu :
- Tap MPR No. VIII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap No. IV/MPR/1983 tentangReferendum
- Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap MPR No. II/MPR/1978 tentang Pancasila sebagai azas tunggal
- Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap MPR No. V/MPR/1978 tentang Presiden mendapat mandat dari MPR untuk memiliki hak-hak dan Kebijakan di luar batas perundang-undangan
- Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden maksimal hanya dua kali periode.
- Tap MPR No. X/MPR/1998, tentang pokok-pokok reformasi pembangunan dalam rangka penyelematan dan normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara
- Tap MPR No. XI/MPR/1998, tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme
- Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia
- Tap MPR No. XV/MPR/1998, tentang penyelenggaraan Otonomi daerah
- Tap MPR No. XVI/MPR/1998, tentang politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi
- Tap MPR No. XVII/MPR/1998, tentang Hak Asasi Manusia (HAM)
- Tap MPR No. VII/MPR/1998, tentang perubahan dan tambahan atas Tap MPR No. I/MPR/1998 tentang peraturan tata tertib MPR
- Tap MPR No. XIV/MPR/1998, tentang Pemilihan Umum
- Tap MPR No. III/V/MPR/1998, tentang referendum
- Tap MPR No. IX/MPR/1998, tentang GBHN
- Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pemberian tugas dan wewenang khusus kepada Presiden/mandataris MPR dalam rangka menyukseskan dan pengamanan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila
- Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
- Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara
- Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah
- Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp. 10.000,00
- Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
- Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
- Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat
- Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Kasus inilah yang mendorong pihak oposisi yang tidak puas dengan latar belakang Habibie semakin giat menjatuhkan Habibie. Upaya ini akhirnya berhasil dilakukan pada Sidang Umum 1999, ia memutuskan tidak mencalonkan diri lagi setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.
Pandangan terhadap pemerintahan Habibie pada era awal reformasi cenderung bersifat negatif, tapi sejalan dengan perkembangan waktu banyak yang menilai positif pemerintahan Habibie. Salah pandangan positif itu dikemukan oleh L. Misbah Hidayat Dalam bukunya Reformasi Administrasi: Kajian Komparatif Pemerintahan Tiga Presiden.
“ | Visi, misi dan kepemimpinan presiden Habibie dalam menjalankan agenda reformasi memang tidak bisa dilepaskan dari pengalaman hidupnya. Setiap keputusan yang diambil didasarkan pada faktor-faktor yang bisa diukur. Maka tidak heran tiap kebijakan yang diambil kadangkala membuat orang terkaget-kaget dan tidak mengerti. Bahkan sebagian kalangan menganggap Habibie apolitis dan tidak berperasaan. Pola kepemimpinan Habibie seperti itu dapat dimaklumi mengingat latar belakang pendidikannya sebagai doktor di bidang konstruksi pesawat terbang. Berkaitan dengan semangat demokratisasi, Habibie telah melakukan perubahan dengan membangun pemerintahan yang transparan dan dialogis. Prinsip demokrasi juga diterapkan dalam kebijakan ekonomi yang disertai penegakan hukum dan ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Dalam mengelola kegiatan kabinet sehari-haripun, Habibie melakukan perubahan besar. Ia meningkatkan koordinasi dan menghapus egosentisme sekotral antarmenteri. Selain itu sejumlah kreativitas mewarnai gaya kepemimpinan Habibie dalam menangani masalah bangsa. Untuk mengatasi persoalan ekonomi, misalnya, ia mengangkat pengusaha menjadi utusan khusus. Dan pengusaha itu sendiri yang menanggung biayanya. Tugas tersebut sangat penting, karena salah satu kelemahan pemerintah adalah kurang menjelaskan keadaan Indonesia yang sesungguhnya pada masyarakat internasional. Sementara itu pers, khususnya pers asing, terkesan hanya mengekspos berita-berita negatif tentang Indonesia sehingga tidak seimbang dalam pemberitaan. | ” |
Setelah ia turun dari jabatannya sebagai presiden, ia lebih banyak tinggal di Jerman daripada di Indonesia. Tetapi ketika era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, ia kembali aktif sebagai penasehat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya Habibie Center.
Karya Habibie
- Proceedings of the International Symposium on Aeronautical Science and Technology of Indonesia / B. J. Habibie; B. Laschka [Editors]. Indonesian Aeronautical and Astronautical Institute; Deutsche Gesellschaft für Luft- und Raumfahrt 1986
- Eine Berechnungsmethode zum Voraussagen des Fortschritts von Rissen unter beliebigen Belastungen und Vergleiche mit entsprechenden Versuchsergebnissen, Presentasi pada Simposium DGLR di Baden-Baden,11-13 Oktober 1971
- Beitrag zur Temperaturbeanspruchung der orthotropen Kragscheibe, Disertasi di RWTH Aachen, 1965
- Sophisticated technologies : taking root in developing countries, International journal of technology management : IJTM. - Geneva-Aeroport : Inderscience Enterprises Ltd, 1990
- Einführung in die finite Elementen Methode,Teil 1, Hamburger Flugzeugbau GmbH, 1968
- Entwicklung eines Verfahrens zur Bestimmung des Rißfortschritts in Schalenstrukturen, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1970
- Entwicklung eines Berechnungsverfahrens zur Bestimmung der Rißfortschrittsgeschwindigkeit an Schalenstrukturen aus A1-Legierungen und Titanium, Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1969
- Detik-detik Yang Menentukan - Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, 2006 (memoir mengenai peristiwa tahun 1998)
- Habibie dan Ainun, The Habibie Center Mandiri, 2009 (memoir tentang Ainun Habibie)
Mengenai Habibie
- Hosen, Nadirsyah, Indonesian political laws in Habibie Era : Between political struggle and law reform, ,Nordic journal of international law, ISSN 0029-151X, Bd. 72 (2003), 4, hal. 483-518
- Rice, Robert Charles, Indonesian approaches to technology policy during the Soeharto era : Habibie, Sumitro and others, Indonesian economic development (1990), hal. 53-66
- Makka, Makmur.A, The True Life of HABIBIE Cerita di Balik Kesuksesan, PUSTAKA IMAN, ISBN 978-979-3371-83-2, 2008
17.54
Aktris Terbaik FFI 2012 Acha Septriasa
Posted by: Arqa Ginting | Hismulo
Senin, 10 Desember 2012
TRIBUNNEWS, YOGYA - Aktris muda Acha Septriasa
tak kuasa menahan tangis, ketika namanya disebut sebagai Pemeran Utama
Wanita terbaik di ajang FFI 2012. Setelah terharu, perempuan yang bermain di film 'Test Pack You're My
Baby' mengucapkan terima kasih kepada para sutradara yang membimbingnya,
dan rekan-rekan yang selama ini mendukung kariernya.
"Saya tidak menyangka bisa berdiri di sini," ujar Acha sambil menahan haru.
Acha Septriasa berhasil mengalahkan nomine lainnya, yaitu Atiqah Hasiholan (Hello Goodbye), Annisa Hertami (Soegija), Geraldine Sianturi (Demi Ucok), dan Jajang C Noer (Mata Tertutup). Sedangkan peraih Pemeran Utama Pria disandang oleh Donny Damara dengan film berjudul 'Lovely Man'. Donny berhasil mengungguli nomine lainnya seperti Emir Mahira (Garuda di Dadaku), Muhammad Syihab (Cita-citaku Setinggi Tanah),
Reza Rahadian (Test Pack You're My Baby), dan Tio Pakusadewo (Rayya "Cahaya di Atas Cahaya")
Sutradara terbaik FFI 2012 dimenangkan oleh Herwin Novianto lewat film 'Tanah Surga...Katanya'. Sri Sultan Hamengkubuwono X pun didaulat untuk menyerahkan piala kepada sang pemenang.
Acha Septriasa |
"Saya tidak menyangka bisa berdiri di sini," ujar Acha sambil menahan haru.
Acha Septriasa berhasil mengalahkan nomine lainnya, yaitu Atiqah Hasiholan (Hello Goodbye), Annisa Hertami (Soegija), Geraldine Sianturi (Demi Ucok), dan Jajang C Noer (Mata Tertutup). Sedangkan peraih Pemeran Utama Pria disandang oleh Donny Damara dengan film berjudul 'Lovely Man'. Donny berhasil mengungguli nomine lainnya seperti Emir Mahira (Garuda di Dadaku), Muhammad Syihab (Cita-citaku Setinggi Tanah),
Reza Rahadian (Test Pack You're My Baby), dan Tio Pakusadewo (Rayya "Cahaya di Atas Cahaya")
Sutradara terbaik FFI 2012 dimenangkan oleh Herwin Novianto lewat film 'Tanah Surga...Katanya'. Sri Sultan Hamengkubuwono X pun didaulat untuk menyerahkan piala kepada sang pemenang.
00.18
Profil Andik Vermansyah
Posted by: Arqa Ginting | Hismulo
Jumat, 07 Desember 2012
Ini dia Andik Vermansyah (lahir 23 November 1991 di Jember, Indonesia) adalah pemain sepak bola Indonesia, yang saat ini bermain untuk Persebaya Surabaya di Liga Prima Indonesia. Ia memiliki gaya bermain yang mirip dengan Lionel Messi. Berposisi sebagai winger dan penyerang tengah, dianggap sebagai salah satu bakat terbesar di sepakbola Indonesia. Dia dianggap sebagai salah satu dari sepuluh pemain Asia yang layak untuk ditonton pada tahun 2012 oleh ESPN Soccernet.
Andik Vermansyah memulai karirnya dengan Persebaya U-18. Dengan Persebaya U-18, Andik berhasil memenangkan Liga Pemuda Regional Jawa Timur pada tahun 2007. Dan pada tahun itu, Andik berhasil membawa medali emas ke kota Surabaya di Pekan Olahraga Provinsi. Dengan Persebaya kemampuan Andik diasah untuk bermain sepak bola. Dan pada usia 17, Andik Vermansyah bergabung dengan tim senior Persebaya. Dan pada saat itu, Andik menjadi salah satu pemain termuda di skuad Persebaya.
Vermansyah lahir di Jember, Jawa Timur, Vermansyah menghabiskan masa kecilnya sebagai penjual es. Orang tuanya, mendapatkan uang hampir tidak cukup untuk biaya hidup, memiliki sedikit dana untuk membantu Vermansyah mewujudkan mimpinya sebagai pemain sepakbola. Pada awalnya Vermansyah tidak diizinkan untuk mengejar karir sepakbola. Namun, Vermansyah sangat termotivasi tidak mudah putus asa. Dia berusaha keras untuk mengejar impiannya dengan segala cara. Untuk membiayai karirnya berkembang ia harus menjual kue dan es, bahkan bermain sepak bola untuk turnamen antar-desa, hanya untuk dapat membeli sepasang sepatu bola. Vermansyah menerima terobosan besar ketika pelatih SSB Suryanaga, Rudi, menemukan bakatnya. Rudi menawarkan Vermansyah untuk bermain di sekolah sepak bola di Jember, gratis.
Dalam laga persahabatan antara Indonesia melawan LA Galaxy di Stadion Gelora Bung Karno, Andik sempat medapata tackling keras dari bintang lapangan hijau David Beckham karena pergerakannya yang merepotkan sisi pertahanan LA Galaxy kala itu. Dan di akhir laga Beckham bertukar kaos dengan Andik Vermansyah. Setelah penampilannya tersebut, andik dikabarkan tengah diincar klub Portugal Benfica dan klub Serie B Reggina. Andik juga dilirik oleh klub Serie A Inter Milan. Andik juga sempat menjalani masa trial di klub MLS, DC United dan mendapat pujian dari pelatih dan general manager.
Andik Vermansyah Vs David Beckham |
Vermansyah lahir di Jember, Jawa Timur, Vermansyah menghabiskan masa kecilnya sebagai penjual es. Orang tuanya, mendapatkan uang hampir tidak cukup untuk biaya hidup, memiliki sedikit dana untuk membantu Vermansyah mewujudkan mimpinya sebagai pemain sepakbola. Pada awalnya Vermansyah tidak diizinkan untuk mengejar karir sepakbola. Namun, Vermansyah sangat termotivasi tidak mudah putus asa. Dia berusaha keras untuk mengejar impiannya dengan segala cara. Untuk membiayai karirnya berkembang ia harus menjual kue dan es, bahkan bermain sepak bola untuk turnamen antar-desa, hanya untuk dapat membeli sepasang sepatu bola. Vermansyah menerima terobosan besar ketika pelatih SSB Suryanaga, Rudi, menemukan bakatnya. Rudi menawarkan Vermansyah untuk bermain di sekolah sepak bola di Jember, gratis.
Andik Vermansyah di DC united |
21.25
Profil Diego Mendieta
Posted by: Arqa Ginting | Hismulo
Kamis, 06 Desember 2012
Diego Mendieta adalah seorang pemain sepak bola asal Paraguay yang pernah bermain sebagai penyerang di klub Persis Solo. Ia sebelumnya juga pernah menjadi penyerang di klub Persitara Jakarta Utara. Lahir di Paraguay, 13 Juni 1980 – meninggal di Solo, Indonesia, 4 Desember 2012 pada umur 32 tahun.
Mendieta meninggal dunia pada hari Selasa dinihari tanggal 4 Desember 2012 di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Solo, setelah dirawat selama beberapa hari. Sebelumnya, Mendieta sudah mengalami masalah kesehatan sejak bulan November dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Ia pertama kali dirawat di RSI Yarsis Solo. Saat itu, ia di diagnosis menderita tifus dan dirawat hingga sepekan. Empat hari setelah pulang, ia kembali masuk rumah sakit. Kali ini, ia dirawat di PKU Muhammadiyah Solo. Setelah lima hari, penyakitnya tak teridentifikasi. Ia dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi dan dirawat di sana hingga menghembuskan nafas terakhir. Pengelola Rumah Sakit Dr Moewardi Solo menyatakan bahwa kematiannya disebabkan oleh Cytomegalovirus dan jamur Candidasis, yaitu virus mematikan yang menyerang otak belakangnya.
Salah satu hal yang membuat pengobatan Diego terputus-putus itu adalah karena kurangnya biaya. Sejak sakit hingga meninggal, Diego belum menerima gaji sebagai haknya saat membela Persis Solo. Biaya pengobatannya dibantu oleh beberapa teman-temannya. Akibat penunggakan gaji ini, kematiannya menjadi polemik dan telah menarik luas perhatian media, baik di Indonesia maupun di negara asalnya Paraguay. Sementara itu, PSSI selaku organisasi induk sepak bola di Indonesia menilai bahwa perpecahan di tubuh PSSI merupakan sumber utama permasalahannya. PSSI juga menyatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat banyak karena Persis Solo bermain di Divisi Utama Liga Indonesia, bukan di kompetisi yang digulirkan PSSI.
Jenazah Mendieta diterbangkan ke negara asalnya pada tanggal 5 Desember 2012 dari Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo Solo melalui Jakarta, dengan difasilitasi oleh PSSI. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak yang semuanya tinggal di Paraguay.
Diego Mendieta |
Mendieta meninggal dunia pada hari Selasa dinihari tanggal 4 Desember 2012 di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Solo, setelah dirawat selama beberapa hari. Sebelumnya, Mendieta sudah mengalami masalah kesehatan sejak bulan November dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Ia pertama kali dirawat di RSI Yarsis Solo. Saat itu, ia di diagnosis menderita tifus dan dirawat hingga sepekan. Empat hari setelah pulang, ia kembali masuk rumah sakit. Kali ini, ia dirawat di PKU Muhammadiyah Solo. Setelah lima hari, penyakitnya tak teridentifikasi. Ia dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi dan dirawat di sana hingga menghembuskan nafas terakhir. Pengelola Rumah Sakit Dr Moewardi Solo menyatakan bahwa kematiannya disebabkan oleh Cytomegalovirus dan jamur Candidasis, yaitu virus mematikan yang menyerang otak belakangnya.
Salah satu hal yang membuat pengobatan Diego terputus-putus itu adalah karena kurangnya biaya. Sejak sakit hingga meninggal, Diego belum menerima gaji sebagai haknya saat membela Persis Solo. Biaya pengobatannya dibantu oleh beberapa teman-temannya. Akibat penunggakan gaji ini, kematiannya menjadi polemik dan telah menarik luas perhatian media, baik di Indonesia maupun di negara asalnya Paraguay. Sementara itu, PSSI selaku organisasi induk sepak bola di Indonesia menilai bahwa perpecahan di tubuh PSSI merupakan sumber utama permasalahannya. PSSI juga menyatakan bahwa mereka tidak bisa berbuat banyak karena Persis Solo bermain di Divisi Utama Liga Indonesia, bukan di kompetisi yang digulirkan PSSI.
Jenazah Mendieta diterbangkan ke negara asalnya pada tanggal 5 Desember 2012 dari Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo Solo melalui Jakarta, dengan difasilitasi oleh PSSI. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak yang semuanya tinggal di Paraguay.